Ketika angin zaman menerpamu
Di atas cadas ataupun lumpur cemar
Teruslah mewangi wahai kuntumku
Tetaplah indah di padang liar
Hingga kaulah yang akan dipetik
Kerna mekarmu hanya sekali!!!
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. Dengan Nama Allah yang mengajar dengan kalam. Dengan Nama Allah yang memiliki segenap hati dan perasaan. Dengan Nama Allah yang mengatur dan mentadbir alam... Segala puja dan puji hanyalah milik Allah ta'ala, Raja Semesta Alam. Semoga Dia senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita di dalam setiap injakkan langkah kaki di muka bumiNya...
Semoga selawat dan salam sentiasa tercurah kepada Muhammad s.a.w., seorang Nabi yang paling akhir, manusia termulia serta kekasihNya, yang kehadirannya telah dihadiahkan kepada dunia yang gelap-gelita sebagai satu-satunya tauladan untuk segenap makhluk yang hidup sesudahnya. Semoga keselamatan juga tetap terlimpah kepada keluarganya, para sahabat yang mulia, para pengikut sahabat, dan mereka yang menuruti mereka itu, serta buat seluruh umat yang tiada pernah henti dicintainya, sehingga ketemu di Telaga Haudh...
Setitis cinta yang tertawan
Dan benih kasih yang tersipu
Berbalut asa dan doa
Hingga tibalah tiupan roh
Jadilah engkau... Maka jadilah kamu!!!
Puteriku tercinta...
Tiada siapa yang tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Bahkan, ketika kerdipan mata serta hembusan nafas yang keluar dari tubuh fana, hilang meresapi alam. Kita tak pernah tahu apakah masih ada kesempatan untuk sekali lagi mengerdipkan mata. Bahkan, kita tak bisa menjamin pada diri sendiri untuk sekadar bisa menarik nafas yang sama pada detik berikutnya, kecuali hanya dengan izin Sang Empunya hidup, sehingga Allah s.w.t. memberikan iradahNya. Dan sesungguhnya, takdir jualah yang menuntunmu hingga di titik ini.
Maka, begitulah yang telah terjadi di saat itu. Masa-masa di mana benih cinta kedua orang-tuamu dipersatukan di dalam sebuah ikatan yang sakral. Sehingga Allah s.w.t. pula yang telah menciptakan dan menumbuh-kembangkan benih suci dari buah kasih itu bersama hujan cintaNya. Menjaga dan merawatmu dari detik ke detik, dalam pelukan rahim kasih sayang. Lalu, waktu pun terus berlalu sampai tiba sebuah hari saat semua orang di keliling cemas, saat menantikan kehadiranmu. Dan kepadamu, ingin ku sampaikan sebuah firman Allah s.w.t. tentang seorang anak sepertimu bagiku; "Dan ketahuilah, bahawa hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai cubaan. Dan sesungguhnya, di sisi Allah jualah pahala yang besar." Q.S. 8:28
Itulah hakikatnya! Bahawa kehadiranmu yang sangat membahagiakan itu sebenarnya adalah ujian dan cubaan semata-mata. Dengan ilmuNya, telah Dia percayakan engkau dalam asuhan kami. Maka, kau pun harus faham bahawa untuk memikul amanah berat itu merupakan suatu proses dan cara yang tepat. Agar ketika tiba waktunya nanti untuk mempertanggungjawabkanmu di hadapanNya, aku akan bisa tersenyum. Dan ia akan membanggakan dirimu.
Sehingga, tiada lain lagi keinginan dalam hidupku melainkan cita-cita untuk membawamu kepada jalan cahaya yang telah disediakanNya. Hari depanmu; yang bahkan kami sendiri belum tahu itu, harus mampu kau lalui dengan baik. Dan khusus untukmu wahai puteriku tercinta, jadikan segala hal yang berlalu itu sebagai kekuatan untuk menyongsong hari esok milikmu yang jelas belum bisa kami bayangkan.
Ilalang yang terhampar
Desar angin dan dengung kumbang-kumbang
Angin zaman memang telah berubah arah
Sampai waktu milikmu akan tiba
Jangan pernah hilang wangimu tersia-sia
Hari ini, waktu telah menghantarmu pada kedewasaan yang begitu mempersona. Masa berganti rupa dan usia menapak dewasa. Tak serasa, kau telah tumbuh menjadi seorang gadis remaja. Di depan sana, gerbang dunia luar yang terbuka luas, telah siap menyambutmu dengan segenap kegenitan serta gemerlap yang menggoda. Sungguh... Melepaskanmu di tengah masyarakat yang begitu awam terhadap syariat Islam, selalu membuatku bimbang. Menyedari bahawa taring-taring tajam kehidupan yang ternganga itu selalu siap menerkammu, memaksaku untuk sekali lagi mengingatkanmu. Tapi kau pun harus tetap melangkah ke depan. Oleh itu, dengarkanlah pesanku wahai puteri tercinta... Perhatikanlah segala yang ada di kelilingmu yang bisa membuatmu kalah oleh kehidupan. Sudahkah kau menyedarinya?
Ketahuilah puteriku...
Bahawa kau sedang hidup pada sebuah zaman di mana waktu dan tempat yang seolah telah menjadi sebuah dimensi yang begitu mudah diakses. Tiada apa yang tidak diketahui oleh siapa pun tentang sesuatu yang sedang terjadi di belahan bumi lain pada saat yang bersamaan. Pelbagai kecanggihan teknologi telah memungkinkan siapa pun untuk menyampaikan apa yang diinginkannya pada orang lain. Termasuk kemudahan informasi dan telekomunikasi yang telah berkembang dengan sedemikian cepatnya. Maka telefon bimbit, televisyen, radio sehinggakan internet telah menjadi sarana yang umum di dalam menyebarkan informasi, sekaligus propaganda. Arus informasi yang berasal dari segala macam sumber dan kepentingan akan begitu mudah membentuk keperibadian serta pola pemikiranmu bila saja kau tak memiliki benteng yang kuat. Belum lagi dengan fenomena kemunculan media-media cetak tak bermoral yang semakin hari semakin mudah ditemukan di jalanan. Majalah, akhbar, tabloid sehingga komik dan novel yang berjejeran manis yang cuma berisikan cerita-cerita hasutan bagi jiwa serta impianmu. Dan itu adalah sangat mudah untuk kau perolehi di setiap tempat. Akhirnya kenyataan itu hanya semakin menambah muram wajah duniamu di saat ini.
Kau pun juga harus mengerti bahawa masyarakat yang ada di sekitarmu adalah sekumpulan orang-orang yang 'sakit'. Masyarakat yang tampak baik-baik saja itu sebenarnya adalah sebuah bangunan yang rapuh yang bisa dihempaskan dengan mudah kapan saja, bahkan oleh tiupan angin yang lembut sekalipun.
Ketika tayangan-tayangan televisyen serta filem-filem barat yang sekular telah menjadi tontonan wajib, sekaligus menjadi identiti generasi masa kini. Dan tokoh panutan remaja adalah para bintang filem, artis serta olahragawan yang benar merupakan orang-orang yang mungkin belum pernah bisa merasakan makna hidup yang sejati. Maka; perlahan namun pasti, sebuah peradaban telah celaru. Nilai-nilai kehidupan, etika beragama serta pola fikir yang sihat sedang terancam keberadaannya untuk kemudian digantikan oleh sebuah tatanan serta nilai-nilai baru yang ironisnya merupakan 'produk gagal' di negara asalnya. Ya... Fahaman-fahaman sekularisme, hedonisme, nihilisme, materialisme serta seks bebas sesungguhnya merupakan produk sampah dari sebuah peradaban yang mengaku 'moden'.
Besarnya angka jenayah, semakin tingginya tingkat dipresi serta keresahan yang tak tersembuhkan di kalangan masyarakat barat adalah bukti-bukti nyata sekaligus tampanan langsung dari penerapan semua fahaman-fahaman tersebut. Dan ketika menyedari bahawa tatanan itu telah gagal, maka mereka justeru berlumba-lumba mencari 'pasar' baru bagi idea-idea sampah tersebut agar laju roda perekonomian serta rencana besar yang sedang mereka susun agar tetap terus berjalan sesuai dengan rencana. Maka, itulah yang sedang kita lihat di sekeliling kita hari ini. Wajah barat yang ditiru habis-habisan oleh sebahagian besar anak muda. Citra 'maju' dan 'moden' sepertinya cukup ampuh untuk menarik para remaja itu.
Malangnya, melalui media yang semakin beragam dan canggih, segala macam kegagalan itu bisa saja tersaji secara teratur, indah dan sangat menggiurkan penontonnya. Tentu sahaja, semua itu memang telah direncanakan secara matang oleh musuh-musuh Allah s.w.t. dalam upaya abadinya meratah umat Islam dari dalam. Bicara mengenai hal ini, Rasulullah s.a.w. sendiri telah mengingatkan kita;
"Sungguh! Kalian akan mengikuti tradisi dan budaya umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam liang dhab, maka kalian akan mengikutinya! Kami bertanya; 'Wahai Rasulullah! Apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani?' Beliau bersabda: 'Siapa lagi?!' " H.R. Bukhari
Wahai puteriku tercinta...
Jangan kau sia-siakan waktu segenggammu dengan hanya berteleku di hadapan televisyen atau melakukan perbuatan yang tidak mendatangkan keuntungan duniawi juga akhirat. Gunakanlah waktumu itu untuk belajar, memperdalamkan ilmu agamamu, membaca, menulis atau apa pun kegiatan yang bermanfaat lainnya.
Puteriku terkasih...
Musuh-musuh Islam itu tak pernah sedetik pun beristirehat untuk memikirkan cara-cara agar agama Islam serta umatnya semakin terperuk dari zaman ke zaman. Mereka tidak pernah mensia-siakan kelengahan serta kebodohan yang melanda hampir seluruh masyarakat Muslim. Secara perlahan namun pasti, mereka telah licik menggunakan cara-cara yang sangat orientatif agar dapat mempengaruhi proses keberlangsungan pendidikan serta pengajaran di kalangan wanita Muslim. Secara halus, mereka terus-menerus meniupkan angin syurga emansipasi di kalangan kaummu, para wanita... Padahal di sebalik semua itu, rencana besar mereka adalah hendak mengiringi kaum wanita itu ke lembah penindasan serta menjerumuskan wanita ke dalam jurang kehancuran yang menyesatkan.
Tahukah engkau wahai puteriku, bahawa emansipasi sebenarnya diawali dengan tuntutan para wanita di Eropah akan persamaan gaji serta waktu bekerja antara kaum wanita dan lelaki yang sama bekerja di dalam satu perusahaan. Wacana yang dimulai bersama dengan berdirinya gerakan wanita di Eropah itu akhirnya meluas dan merebak kepada bidang-bidang lainnya yang secara spontan; atau memang sengaja, dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu. Lalu lebih jauh, tuntutan atas persamaan hak tersebut telah berubah menjadi tuntutan atas 'kerosakan' hak dari kaum lelaki. Misalnya, pada mulanya kaum wanita menuntut hak untuk bebas memilih pasangan hidupnya, seperti yang berlaku atas kaum lelaki. Namun kemudian, hak tersebut bertukar menjadi kebebasan untuk menyerahkan dirinya kepada siapa sahaja yang mereka kehendaki. Maka dari itu, berhati-hatilah dengan apa sahaja yang engkau hendak lakukan. Lebih-lebih lagi dengan masalah yang satu ini. Kerana Allah s.w.t. telah mengingatkan di dalam firmanNya;
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati; semuanya akan diminta pertanggungjawabannya." Q.S. 17:36
Maka, sudah menjadi pandangan yang sangat umum di sekelilingmu bila mana malam hari, masih banyak para wanita yang berkeliaran sendirian atau berkelompok, mereka sedang di dalam perjalanan pergi atau pulang dari tempat kerja. Lalu para buruh dan pekerja wanita yang telah terbiasa mengerjakan pekerjaan lelaki di setiap lapangan. Sungguhm jelas bukan begitu caranya meletakkan posisi wanita yang sebenarnya dalam sebuah kedudukan yang terhormat.
Masihkah kau ingat dengan kisah Khadijah r.a. dan kisah A'isyah r.a.? Keduanya termasuk di kalangan wanita yang sesungguhnya pantas menyandang gelaran 'wanita sukses'. Bahkan dengan keharumannya, sehinggalah di saat ini pun setiap zaman masih ikut merasakan pesona abadi serta haruman mewangi dari sebuah kualiti sejati wanita Muslimah. Lalu, masihkah kau ingin mencari tauladan-tauladan yang lain, yang jelas kedudukannya jauh berada di bawah kedua wanita yang mulia itu? Sungguh, Khadijah r.a.; 'wanita pertama' itu adalah seorang wanita yang berkerjaya sekaligus merupakan isteri yang cemerlang yang semestinya menjadi tauladan bagi sesiapa pun jua. Ketokohan, kekuatan, kedermawanan, serta keberhasilannya di dalam lapangan perdagangan telah terbukti. Diiringi pula oleh kejayaannya dalam mendampingi sang suami yang menjadi seorang pemimpin umat. Sebuah prestasi yang tidak tertandingi oleh wanita lain di zaman mana pun. Atau, tidakkah kau ingin menjadi seperti A'isyah r.a. yang berjaya menjadi pendidik, sekaligus memberi tauladan kepada kaumnya di saat dan setelah suami tercinta meninggalkannya? Sang Humaira yang selalu tangkas dalam membantu tugas suaminya, siaga dan lincah dalam mendukung rencana-rencana suami yang ssekaligus seorang Nabi dan Rasul, tanpa pernah meninggalkan tanggungjawabnya sebagai seorang isteri? Keduanya adalah termasuk di dalam golongan wanita yang berkarier sejati, wahai puteriku. Keduanya termasuk di dalam golongan pahlawan dan penegak kehormatan sejati bagi kaumnya. Keduanya pula yang selalu mampu menempatkan posisi kaum wanita pada peringkat tertinggi tanpa pernah mengurangi sedikit pun darjat serta kehormatannya sebagai seorang wanita dan juga isteri.
Maka dengarkanlah, wahai puteriku...
Jangan pernah sekali-kali engkau tergoda dengan hembusan emansipasi yang terlalu kerap disampaikan oleh orang-orang di sekelilingmu. Kerana sesungguhnya, tujuan utama dari musuh-musuh Islam itu bukanlah untuk menyelamatkan ataupun untuk membebaskanmu dari 'jerat tali penindasan' melainkan justeru untuk menghancurkan dirimu dan agamamu dari dalam.
www.salafiyunpad.wordpress.com
0 Comments
Terima kasih tinggalkan komen anda si sini.